Delicious LinkedIn Facebook Twitter RSS Feed

Pendakian Puncak Cikuray

Berawal dari iseng sama teman teman untuk liburan, karena liburan ke kota atau tempat wisata air bosan jadi ada ide untuk mendaki puncak gunung, well akhirnya di putuskan tanggal 15 agustus  untuk cawww, setelah packing barang barang yang diperlukan, berangkat dari rumah ci cibatu naik angkot Cibatu-ter. guntur garut hanya Rp.7000, setalah itu naik lagi angkot yang lewat cilawu hanya Rp.3000, setelah sampai di patrol kami hanya jalan kaki tidak menggunakan jasa ojeg yang ada di depan patrol, setelah jalan kaki melewati Des, dayeuhmanggung, kec cilawu akhirnya sampai di pos pendaftaran untuk di data, selanjutnya melnjutkan perjalanan menuju pemnacar tv yang dekat dengan kebun teh, setelah itu di data lagi nama dan no telephone untuk mencegah terjadi hal yang tidak di inginkan, untuk mencapai puncak cikuray memakan waktu kurang lebih 6 jam jika santai, jika cepat hanya memakan waktu 5jam,

Menuju pos 3 dari pos 2
Menuggu Sunrise


 Jeng jreng akhirnya dapat moment indah nya

 Selimut awan

 Matahari nampak indah ketika di atas awan
 Matahari keluar dengan malu malu. hhehe


Curug Cihanyawar Garut


Lingkungan Alam Fisik
Curug Cihanyawar ini terletak di Desa Sukamumi Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut dan berada pada ketinggian 1.000 m dpl. Untuk tarik utamanya adalah air terjun dengan ketinggian 16 m. Sumber air Curug Cihanyawar berasal dan aliran air Gunung Cipadaruun yang berasal dari mata air Cikuray. Curug Cihanyawar berada dibawah pengelolaan PTP Nusantara VIII dan warga Desa Sukamurni. Walaupun lokasinya berada di perbatasan antara tanah milik PTP Nusantara VIII dan tanah milik masyarakat Desa Sukamurni, tetapi secara legal formal kepemilikannya berada pada tangan PTP Nusantara VIII Perkebunan Dayeuh Manggung, dan termasuk ke dalam blok perkebunan Cipang dengan luas keseluruhan 12,57 ha.
Kondisi fisik secara umum berbukit-bukit dengan kemiringan lahan yang curam. lahan sekitar curug ini merupakan daerah pertanian dan perkebunan palawija masyarakat seternpat. Flora dominan di kawasan ini adalah pohon pinus, lisamara, dan pohon kawung, sedangkan fauna didominasi oleh babi hutan, ular, musang, tupai dan berbagai jenis burung. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di air terjun Cihanyawar antara lain tracking, rekreasi/piknik, menikmati pemandangan dan fotografi
. Aspek Khusus Di Curug Cihanyawar belum banyak dikembangkan fasilitas pendukung kegiatan wisata, adapun fasilitas pendukung yang tersedia berupa 5 buah shelter yang terletak 50 m dari air terjun dan tempat ibadah berupa musholla dan masjid yang terletak di pemukiman penduduk. Di sekitar objek wisata ini belum tersedia fasilitas akomodasi dan makan minum, namun pengunjung dapat tinggal di Hotel Ngamplang yang terletak di Jalan Raya Tasikmalaya dengan jarak 2,5 km dari pusat Kecamatan Cilawu. Fasilitas rumah makan terdekat dari lokasi objek ini adalah Rumah Makan Megawati yang terletak di Jalan Raya Cigarangsang No. 42, Kecamatan Cilawu
. Aksesibilitas Untuk mencapai lokasi air terjun Cihanyawar dapat digunakan kendaraan pribadi atau angkutan kota rute terminal Guntur - Bojongloa dengan tarif Rp.3.000,- per orang dan menggunakan alat transportasi lain seperti microbus rute Garut - Singapama dengan tarif Rp.6.000,-per orang. Pencapaian ke lokasi Curug Cihanyawar dari akhir jalan akses, pengunjung dapat menggunakan ojeg dengan tarif Rp.2000 - Rp.4.000,- per orang. Jalan menuju ke air terjun didukung oleh jenis jalan Kecamatan dengan lebar 2,5 m dan kondisi yang cukup baik.
 http://pariwisata.garutkab.go.id

Pengertian supervisor

Berikut ini beberapa pengertian supervisor menurut beberapa ahli: 

1. Menurut Sarwoto (1993:107), pengertian supervisor adalah : ”Seorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelompok kerjanya”.
2. Menurut Moekijat (1990:573), pengertian supervisor adalah : “Seorang anggota dari management lini depan pertama yang bertanggung jawab atas pekerjaan dari kelompoknya kepada tingkatan management yang lebih tinggi”.
3. Menurut Raphael, R. Kavanaugh dan Jack D. Ninemeire (2001:21) mengatakan bahwa supervisor adalah : “Someone who manages entry level or other employee who do not have responsibility”. Dapat di terjemahkan bahwa supervisor adalah seseorang yang bertanggung jawab mulai dari level bawah atau pekerja lainnya yang tidak memiliki atasan yang bertanggung jawab terhadap mereka. Peran kerja supervisor berada di tingkat madya, yaitu di antara para atasan perancang kebijakandan di antara para pegawai pelaksana langkah-langkah kebiasaan di lapangan. Dengan kegunaan kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama penyelia ialah untuk melakukan penyeliaan terhadap para pegawai pelaksana langkah-langkah kebiasaan kegiatan niaga perusahaan sehari-hari. Penyelia adalah tingkat kepemimpinan yang tidak boleh merancang kebijakan yang bersifat laku-baik (strategic), tetapi hanya boleh menerjemahkan dan menyampaikan kebijakan laku-baik atasannya kepada parabawahan untuk dikerjakan dengan berhasilguna (effective) dan mampu menghasilkan (productive).

Kesenian Surak Ibra

Kesenian tradisional Surak Ibra berdiri tahun 1920 di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. Seni buhun Sunda tersebut merupakan penggabungan dari tiga buah kesenian. Yakni seni Catrik, Badeng dan seni Beluk, menggunakan gamelan berupa dog-dog, kendang, dan terompet. Nama Surak Ibra itu sendiri diambil dari nama pendirinya, Abah Ibra, seorang jawara warga Kampung Babakan Panjang, RW. 14, Desa setempat. Konon kabarnya, dibuat untuk mengisi di acara khitanan atau lahiran isteri-isteri demang atau bupati. Kepala Desa Kertajaya, Tatan Asmara, SHI membenarkannya. Menurut dia, seni Surak Ibra pertama kali tampil pada Tahun 1928.
Saat itu, Raden Prabu Wangsa Kusumah II, bupati pertama Bl. Limbangan, mengundangnya pada acara syukuran khitanan putera Bupati Sebagai timbal balik, orang nomor satu di Limbangan itu memberikan sebuah cindera mata atau hadiah berupa bokor yang terbuat dari kuningan dan sebuah batu.
Tahun 1931, diundang Raden Intra Praja, salah seorang Demang asal Tasikmalaya yang mengkhitan anaknya dan diberi hadiah sebuah batu yang menyerupai gigi petir (huntu gelap, red). Tahun 1932, kembali tampil di Kandangwesi-Pameungpeuk atas undangan Raden Kiayi Abdullah putera Dalem Boncel. “ Ketiga barang pemberian bupati/demang tersebut mengandung unsur magic. Keberadaannya masih ada di daerah Cinunuk, Kecamatan Wanaraja di Pak Encur, salah satu putera pendiri Surak Ibra,” ujar Tatan. Ditambahkan Kades, sebelum pelaksanaan mesti dilakukan ritual terlebih dulu di rumah sesepuh selama tiga hari tiga malam dan menyediakan sebanyak 100 jenis buah-buahan dan 100 jenis rujak. Di malam pertama, sesepuh menyebar undangan kepada para leluhur (roh), lalu malam keduanya pemutusan undangan dan terakhir pemurnian pelaksanaan. Selain itu, berdo’a di makam Abah Ibra. “ Setelah semuanya terpenuhi, baru acara pagelaran bisa dilakukan,” katanya. Hal senada dikatakan Endut Suryadi, penggerak Surak Ibra yang juga selaku pimpinan Pencak Silat Gajah Putih Cabang Cibatu. Saat acara tengah digelar, para pelaku Surak Ibra ketitisan/kerasukan arwan (roh) leluhur mereka. Setelah itu diobati oleh sesepuh. Kini, kesenian tradisonal Surak Ibra dipimpin oleh Tasdik, generasi ke-empat putera Abah Ibra. Namun sangat disayangkan, berdasarkan penelusuran kepada pelakunya, pihak pemerintah setempat tak peduli atas keberadaan kesenian buhun asli kota Cibatu tersebut. SURAK IBRA

Puncak Darajat Garut

SKW  :  Kawah Darajat
Kecamatan   Pasirwangi
Jenis Wisata  :  Alam
Daya Tarik  :  Kawah

Lingkungan Fisik
Kawah Darajat terletak di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Objek wisata ini memiliki daya tarik berupa kawah yang menghasilkan uap panas serta reka bentuk alam berupa pegunungan dan perkebunan. Pengunjung yang datang ke kawasan Kawah Darajat dapat melakukan aktivitas wisata tracking, menikmati pemandangan serta penelitian gunung berapi. Saat ini Kawah Darajat dikelola oleh PT. Amoseas yang bekerjasama dengan PT. Pertamina. dengan status kepemilikan lahan oleh PT Perhutani. Luas keseluruhan Kawah Oarajat ini sekitar 40 Ha, dan pengunjung yang ingin melakukan aktivitas berwisata harus memiliki izin dari pihak Amoseas. Perizinan ini dibertakukan karena kawasan ini merupakan kawasan perindustrian dan juga bahaya gas alam.
Adapun batas administrasi dari kawasan ini adalah :
Utara     : Desa Padaawas
Barat      : Kawasan cagar alam
Selatan     : Desa Sarimukti
Timur     : Desa Padaawas

Kualitas lingkungan dikawasan ini dapat dilihat dari tingkat kebersihan dan bentang alam yang sangat terjaga. Untuk ukuran suatu kawasan industri kawasan Kawah Darajat ini tergolong bersih, tidak tercfapat pencemaran sampah dan vandalisme.

Aspek Khusus
Kawah darajat merupakan bagian dari barisan gunung Papandayan dengan 2 jumlah kawah aktif dan 24 buah sumur uap yang digunakan oleh pihak Amoseas sebagai tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ketinggian rata-rata kawah ini adalah 1920 meter di atas permukaan laut, dengan konfigurasi umum lahan yang berbukit dan benembah.
Fasilitas yang mendukung kegiatan Pariwisata di kawasan ini adalah
- Tempat parkir, terletak di halaman depan gedung utama PT.Amoseas dengan daya tampung 20 mobil.
- Pintu masuk dengan kondisi yang cukup baik yang ditujukan untuk menjaga kawasan industri PT Amoseas sekaligus untuk mengendalikan pengunjung yang masuk.
Papan penunjuk arah
- Pelayanan informasi yang terdapat pada setiap pos jaga dengan kondisi dan pelayanan yang cukup baik.

Aksesibilitas
Untuk berkunjung ke Kawah Darajat dapat menggunakan. mobil pribadi atau kendaraan umum dengan rute Tarogong - Pasirwangi dengan biaya Rp 3000/orang. Jalan akses yang terdapat di kawasan kawah Drajat memiliki lebar ? 5m dan panjang jalannya ? 3 Km.

Adapun jalan setapak menuju ke kawah memiliki panjang 100 m dan lebar jalan 1 m