SEKITAR 23 km arah Utara Kabupaten Garut,
terdapat sebuah air terjun (curug-red) yang cukup terkenal di wilayah
Kampung Kancil, Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu.
Kendati keberadaan objek yang satu ini berada di daerah pegunungan, namun sangat mudah dikunjungi. Betapa tidak, sarana infrastrukturnya sudah ditata melalui Alokasi Dana Desa (ADD) danan bantu Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS).
Di tengah perjalanan menuju ke-lokasi Curug, kita menemui pemandangan begitu indah, asri, dan udara sejuk ikut mewarnai panorama pegunungan. Jalan berliku serta naik turun menambah daya tarik tersendiri para pengunjung
Praktis banyak wisatawan domestik dan asing merasa betah berkunjung ke Curug Kancil. Para pengunjung dapat melihat secara visual sederet limpahan air mengalir secara deras pada dinding tanah setinggi 20 meter.
Mereka-pun dapat membasuh tangan atau kaki seraya menikmati kesegaran air khas pegunungan. Air terjun pun ditampung pada sebuah kolam berukuran kecil yang dibuat untuk berenang anak-anak.
Konon, sumber air tersebut diyakini warga setempat memiliki khasiat yang luar biasa. Meski musim kemarau, Curug Kancil tetap memiliki kandungan air yang melimpah.
Terbukti, warga sekitar tak pernah kekurangan air bersih dan aliran air terjunnya masih tetap mengalir cukup deras. Bila para pengunjung ingin menimati tanpa diterpa sinar matahari, di sekitar lokasi terdapat bangunan kecil terbuat dari bambu (saung, red).Umumnya, pasangan muda-mudi yang tengah dilanda asmara lebih memilih tempat-tempat yang jarang dilalui pengunjung. Ehm.
Banyak pengunjung mengaku tertarik datang karena selain mudah dikunjungi, juga panorama alam dan lokasi curug-nya masih alami. Ada juga yang terbantu dengan kehadiranair keramat berkhasiat disana.
Abah Dayat (75) dan Abah Sandang (70), pengelola Curug Kancil, mengatakan sumber air yang keluar dari gua di bawah air terjun memang berkhasiat dapat mencerdaskan daya nalar anak (IQ).
Sepuluh tahun silam, pengunjung dari kota Kembang Bandung memandikan anaknya yang memiliki daya nalar kurang.
Anehnya, setelah itu kecerdasan si-anak jadi meningkat. Setahun kemudian si pengunjung itu kembali menemui Abah, menceritakan anaknya jadi pintar setelah mandi di Curug Kancil.
Lokasi Curug Kancil seluas 300 tumbak ini kini masih milik Abah H. Yahya. Sayangnya, di mata penulis, keberadaan air terjun ini tak dikemas baik sebagaimana tempat-tempat pariwisata yang lainnya.
Jika lokasi tersebut tersebut dibeli Pemkab Garut, Curug Kancil bisa dijadikan pariwisata unggulan Kabupaten Garut.
Sebab dengan fasilitas seadanya, para pengunjung datang. Selain warga Garut, juga dari Kota Bandung, Tasikmalaya, Jakarta, Surabaya, Sumatera, Madura bahkan pernah dikunjungi turis asing dari negara Perancis.
Pembenahan oleh Pemkab diyakini membuat obyek ini makin menjadi primadona dan kebanggaan seluruh masyarakat Cibatu. Sudah pasti juga, wisatawan kian membludak, sehingga taraf ekonomi warga terangkat dan pendapatan asli daerah (PAD) pun ikut terdongkrak.
Kendati keberadaan objek yang satu ini berada di daerah pegunungan, namun sangat mudah dikunjungi. Betapa tidak, sarana infrastrukturnya sudah ditata melalui Alokasi Dana Desa (ADD) danan bantu Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS).
Di tengah perjalanan menuju ke-lokasi Curug, kita menemui pemandangan begitu indah, asri, dan udara sejuk ikut mewarnai panorama pegunungan. Jalan berliku serta naik turun menambah daya tarik tersendiri para pengunjung
Praktis banyak wisatawan domestik dan asing merasa betah berkunjung ke Curug Kancil. Para pengunjung dapat melihat secara visual sederet limpahan air mengalir secara deras pada dinding tanah setinggi 20 meter.
Mereka-pun dapat membasuh tangan atau kaki seraya menikmati kesegaran air khas pegunungan. Air terjun pun ditampung pada sebuah kolam berukuran kecil yang dibuat untuk berenang anak-anak.
Konon, sumber air tersebut diyakini warga setempat memiliki khasiat yang luar biasa. Meski musim kemarau, Curug Kancil tetap memiliki kandungan air yang melimpah.
Terbukti, warga sekitar tak pernah kekurangan air bersih dan aliran air terjunnya masih tetap mengalir cukup deras. Bila para pengunjung ingin menimati tanpa diterpa sinar matahari, di sekitar lokasi terdapat bangunan kecil terbuat dari bambu (saung, red).Umumnya, pasangan muda-mudi yang tengah dilanda asmara lebih memilih tempat-tempat yang jarang dilalui pengunjung. Ehm.
Banyak pengunjung mengaku tertarik datang karena selain mudah dikunjungi, juga panorama alam dan lokasi curug-nya masih alami. Ada juga yang terbantu dengan kehadiranair keramat berkhasiat disana.
Abah Dayat (75) dan Abah Sandang (70), pengelola Curug Kancil, mengatakan sumber air yang keluar dari gua di bawah air terjun memang berkhasiat dapat mencerdaskan daya nalar anak (IQ).
Sepuluh tahun silam, pengunjung dari kota Kembang Bandung memandikan anaknya yang memiliki daya nalar kurang.
Anehnya, setelah itu kecerdasan si-anak jadi meningkat. Setahun kemudian si pengunjung itu kembali menemui Abah, menceritakan anaknya jadi pintar setelah mandi di Curug Kancil.
Lokasi Curug Kancil seluas 300 tumbak ini kini masih milik Abah H. Yahya. Sayangnya, di mata penulis, keberadaan air terjun ini tak dikemas baik sebagaimana tempat-tempat pariwisata yang lainnya.
Jika lokasi tersebut tersebut dibeli Pemkab Garut, Curug Kancil bisa dijadikan pariwisata unggulan Kabupaten Garut.
Sebab dengan fasilitas seadanya, para pengunjung datang. Selain warga Garut, juga dari Kota Bandung, Tasikmalaya, Jakarta, Surabaya, Sumatera, Madura bahkan pernah dikunjungi turis asing dari negara Perancis.
Pembenahan oleh Pemkab diyakini membuat obyek ini makin menjadi primadona dan kebanggaan seluruh masyarakat Cibatu. Sudah pasti juga, wisatawan kian membludak, sehingga taraf ekonomi warga terangkat dan pendapatan asli daerah (PAD) pun ikut terdongkrak.
0 komentar:
Posting Komentar